Tak heran jika di usia inilah, para remaja wanita telah mengenal beragam kecantikan wajah, mulai dari facial, cream dan obat-obatan. Hal serupa terjadi pada kehidupan remaja usia 15 tahun Charlotte Porter dan berujung pada kematian.
Untuk menghilangkan jerawat di wajahnya, gadis yang masih duduk si bangku sekolah itu, mencoba meminum beberapa pil anti jerawat. Obat yang seharusnya menghentikan peradangan di wajah, justru menghentikan nyawanya, seperti yang dilansir Daily Mail.
Setelah dua bulan mengkonsumsi obat jerawat, Diannete, Porter mulai merasakan nyeri otot. Delapan bulan kemudian, kondisinya semakin parah. Porter yang aktif sebagai pemandu sorak di sekolahnya juga sempat pingsan, karena obat yang diminumnya.
Saat dibawa ke dokter, Porter diduga hanya menderita nyeri otot biasa. Dokter memberikan obat anti inflamasi untuk menghilangkan rasa sakit. Sepulangnya dari rumah sakit, Porter kembali mengeluhkan sakit di bagian kakinya. Saat dilihat, kaki kirinya membengkak dan berubah menjadi ungu.
Sang ibu yang merasa khawatir, membawanya kembali ke rumah sakit umum Maidstone. Setelah menunggu dua jam, dokter mengatakan kalau Charlotte mengalami pembekuan darah di area paru-paru, dikenal dengan deep Vein Thrombosis (DVT).
"Saya merasa bersalah telah membiarkan anak saya untuk menelan pil berbahaya. Saya tahu pil itu berisiko atau ada efek samping. Tapi saya tidak tahu kalau dapat menyebabkan kematian," kata sang Ibu, Beverly Porter. (eh)
sumber | edan77.blogspot.com | http://life.viva.co.id/news/read/419454-obat-jerawat-ini-renggut-nyawa-seorang-gadis-remaja
No comments:
Post a Comment