Para ilmuwan di University of Exeter menemukan bahwa bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam tubuh orang kaya berbeda dengan orang miskin. Bahkan bisa dikatakan, jenis racun yang terkandung dalam tubuh seseorang tergantung pada tingkat kekayaannya.
Dr Jessica Tyrrell dan timnya menganalisis data dari Survei Pemeriksaan Gizi dan Kesehatan Nasional AS. Tujuannya untuk melihat kemungkinan adanya kaitan antara status sosial ekonomi seseorang dengan prevalensi bahan kimia tertentu di dalam tubuhnya.
Awalnya mereka berharap menemukan orang dengan status sosial ekonomi yang rendah cenderung lebih banyak memiliki racun di dalam tubuhnya. Ternyata hasil temuannya berbeda dari yang diharapkan.
"Kami menemukan bahwa ketika seseorang menjadi lebih makmur, perubahan gaya hidup mengubah jenis bahan kimia dalam tubuhnya, bukan mengurangi jumlahnya secara keseluruhan. Kesadaran ini berdampak besar pada penumpukan bahan kimia. Kita harus menangani perbedaan kelompok berdasarkan gaya hidupnya, bukan pendapatannya," kata Dr Tyrrell.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin (5/8/2013), dr Tyrell dan timnya membandingkan hasil pemeriksaan kesehatan dari 6 populasi yang berbeda. Hasilnya, para peneliti mampu menemukan hubungan yang kuat antara 18 bahan kimia yang berbeda dengan tingkat kemiskinan.
Mereka yang punya pendapatan lebih tinggi cenderung lebih banyak memiliki racun seperti merkuri, arsen, cesium, dan talium. Diyakini, gaya hidup dan pola makan berperan penting dalam akumulasi racun-racun ini.
"Pepatah lama 'Anda adalah apa yang Anda makan' tampaknya benar ketika menjelaskan beberapa tren yang kita lihat dalam data. Tentu sangat mungkin bahwa konsumsi ikan dan kerang bertanggung jawab atas penumpukan merkuri, arsen, dan talium," kata Dr Tyrrell.
Penggunaan tabir surya juga menjadi faktor penting dalam penumpukan benzofenon-3 pada orang-orang kaya. Diduga, orang-orang dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung menggunakan produk yang mengandung bahan kimia tersebut.
Di sisi lain, mereka yang berpendapatan lebih rendah lebih mungkin memiliki racun seperti timbal, kadmium, antimon dan bisphenol A. Kebiasaan merokok dan pola makan yang buruk adalah salah satu faktor pemicu timbunan timbal dan kadmium dalam kelompok ini.
Sayangnya, dr Tyrell menegaskan, paparan bahan kimia dalam jangka panjang, bahkan dalam jumlah yang sangat kecil, dapat menyebabkan sejumlah efek merugikan kesehatan seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/08/05/145617/2324578/763/tubuh-orang-kaya-dan-miskin-punya-kandungan-senyawa-kimia-yang-berbeda?991104topnews
No comments:
Post a Comment