Monday, August 5, 2013

Jerman Jago Main Bola Karena Pada Doyan Minum Bir

Legenda Belanda, Johan Cruyff, terkejut dengan klaim yang menyatakan telah tejadi penggunaan doping secara sistematis di Jerman Barat pada era 1960 sampai 70-an. Kabar tersebut dibalasnya hanya dengan lelucon.




Hasil penelitian terakhir oleh Humboldt University of Berlin mengungkapkan bahwa pemerintah Jerman Barat telah mendanai ekperimen dengan anabolic steroids, testosterone, oestrogen dan EPO di berbagai cabang olahraga.

Hal ini tentu mengejutkan. Pasalnya, zat-zat itu dikenal sebagai doping pada olahraga modern saat ini. Bahkan, prestasi beberapa atlet papan atas tercoreng karena tersandung kasus serupa.

"Saya sudah mendengar cerita penggunaan doping di Jerman Barat. Orang-orang juga bertanya apakah saya melihat sesuatu di Piala Dunia 1974," tulis Cruyff dalam kolomnya di De Telegraaf.

"Sejujurnya, saya tidak ingat apakah sudah ada tes doping setelah pertandingan atau tidak saat itu. Saya tidak melihat sesuatu yang aneh pada laga final melawan Jerman Barat," lanjutnya.

Pada laga puncak Piala Dunia 1974 memang menjadi kejayaan Jerman Barat. Taktik Total Football yang tengah dikembangkan Belanda gagal dan harus kalah 1-2 di final. Keunggulan fisik "Tim Panser" jadi kelebihan.

"Yang kami tahu bahwa pemain Jerman Barat lebih besar dan kuat dari kami. Kondisi fisik mereka berkembang lebih baik. Tapi semua orang selalu mengatakan karena mereka minum lebih banyak bir (dari negara lain)," tambah legenda Barcelona tersebut.




No comments:

Post a Comment