Adalah Klinik Perawatan Kulit Shizuka di New York yang berhasil menggaet ratusan pelanggan untuk mencoba metode tersebut. Klinik tersebut mengklaim, facial kotoran burung mampu membuat wajah lebih lembut karena mengandung enzim yang dapat mengangkat sel kulit mati.
Pemilik klinik Shizuka Bernstein, wanita asal Jepang yang menikah dengan orang Amerika, menawarkan metode tersebut sejak lima tahun lalu. Metode tersebut pun ia namai dengan Geisha Facial.
Bernstein mengaku, metode facial tersebut sudah ada di Jepang sejak ratusan tahun yang lalu. Tepatnya sejak tahun 1600-an, metode tersebut umum digunakan oleh para aktor dan geisha.
Perawatan dimulai dengan penguapan untuk membuka pori-pori dan melembutkan kulit. Selanjutnya krim pun dioleskan. Inilah yang disebut Bernstein dengan saat kotoran mulai bekerja.
Krim tersebut ternyata adalah kotoran burung yang berwarna menyerupai krim, halus, dan kering yang dicampurkan dengan bubuk kulit biji padi. Lalu campuran tersebut dioleskan dengan kuas ke wajah dan dipijat lembut.
Kotoran memang identik dengan bau yang tak sedap, namun tidak untuk campuran krim tadi. "Bau, tapi seperti nasi panggang," ujar salah satu pelanggan.
Setelah lima menit, campuran krim dibersihkan dan pembersih. Kemudian wajah diusap dengan handuk yang sebelumnya direndam air hangat dan ekstrak lavender dan geranium.
Meskipun begitu, tidak semua kotoran burung memiliki efek yang sama. "Hanya kotoran burung bulbul yang memiliki efek demikian karena mengandung enzim dari makanannya yang berupa biji-bijian," jelas Bernstein.
Dr Michele Green, ahli kulit dan kosmetik mengatakan, krim kotoran burung bulbul memiliki efek meremajakan kulit. Namun efek tersebut tidak hanya diperoleh dari kotoran burung bulbul, melainkan juga pada beberapa bahan alami lainnya, seperti labu dan yogurt.
Pemilik spa Shizuka New York itu, Shizuka Bernstein |
sumber | wowunic.blogspot.com | http://health.kompas.com/read/2013/08/03/1318191/Wajah.Lebih.Lembut.Berkat.Masker.Kotoran.Burung.
No comments:
Post a Comment