Ancaman As-sisi Dibalas dengan Jutaan Pro Mursi Turun ke Jalan di "Jumat Furqon"
Jutaan rakyat Mesir yang tergabung dalam aliansi Nasional menolak kudeta dan mendukung legitimasi Presiden Mesir, Mohammad Mursi kembali menggelar long march dan aksi damai di seluruh penjuru kota negara Mesir, Jumat (26/7/2013).
Aksi ini mereka sebut "Jumat Furqon" jumat yang membedakan pendukung Al-Haq dan pendukung Kebathilan.
Aksi digelar setelah melakukan ibadah sholat Jum'at diseluruh penjuru masjid kota Mesir.
Ancaman As-Sisi pada saat pidato di acara wisuda militer Rabu lalu yang akan menghabisi pendukung Mursi bila masih tetap melakukan unjuk rasa nampaknya tak membuat gentar sedikitpun massa rakyat yang menginginkan legitimasi Presiden Mursi dikembalikan itu.
Para pendukung Mursi telah berazam akan terus melakukan aksi damai mendukung presiden Mursi dalam situasi apapun. Tekanan dari militer dan penyerangan kelompok preman pendukung kudeta dibeberapa tempat tidak akan menyurutkan langkah mereka.
Bahkan kali ini gelombang pendukung Mursi terus bertambah dan berdatangan dari berbagai pelosok mesir untuk menuju satu titik di Rab’a Adaweyah.
Gelombang lautan massa pendukung Mursi
Sebuah video di unduh seorang wartawan lokal pada hari jum’at, mengabadikan gelombang pendukung pro Mursi dari Ramses Square menuju Medan Rab’ah Al-Adaweyah.
Tampak dalam video tersebut gelombang Pro Mursi mengalir bagaikan air dan tidak terputus, jarak antara Ramses Square sampai Medan Rab’ah sepanjang lebih dari 12 kilometer.
Sisi si Jenderal Pengecut
Di hari yang sama, Sisi mengerahkan demonstran untuk mendukung kudeta di Tahrir. Walau pihak militer dan media-media pemerintah mengklaim jumlah demonstran pendukung kudeta di tahrir lebih banyak dibanding pro-Mursi di Rab'a Adaweyah, tapi masih ada jurnalis jujur yang mematahkan klaim tersebut. Adalah @Beltrew seorang jurnalis wanita melaporkan via akun twiternya:
Military say there were a million in the streets in support of the armed forces, big crowds on #Tahrir but equally big crowds at Rabaa.
Sisi si Pengecut yang menuduh demo Pro-Mursi sebagai Teroris ternyata mengerahkan preman-preman bersenjata dan polisi berpakaian sipil untuk membubarkan demo damai pendukung Mursi. Lalu yang teroris siapa??
Pemuda-pemuda Gagah
Apakah preman-preman bersenjata ini membuat takut para pemuda pendukung Mursi?? Lihatlah betapa gagah beraninya pemuda di kota Alexandria ini sendirian hanya berbekal mushaf Al-Quran di tangan hadapi keganasan preman.
Keberanian yang membuat takjub seorang musisi kenamaan Mesir Hamza Namira sampai-sampai musisi ini memposting gambar itu di akun twitternya @HamzaNamira yang memiliki folower satu juta lebih sambil bilang... "Apa yang terlintas dalam benak anda melihat gambar ini? ... Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyil adhim"
BERITA LENGKAP MESIR TERKINI : Pernyataan Keras dan Pedas Erdogan terkait "Tragedi Pembantaian" di Mesir
Erdogan: Mereka yang menjungkirkan pemerintah terpilih belum berhenti zalim, mereka juga membantai saat ummat Islam sedang persiapkan Sahur.
Erdogan: Di Mesir, pertama mereka membunuh kehendak nasional dan kini mereka membunuh bangsanya.
Erdogan: Mereka (tentara Mesir) tidak bisa mengalahkan musuh-musuhnya (Israel, maksudnya). Mereka hanya bisa mengalahkan rakyatnya.
Erdogan: Dimana orang-orang yang dibayar untuk bekerja di surat kabar, ketika 200 jiwa tewas di Mesir dalam satu malam?
Erdogan: Hey (pemimpin) negara-negara Arab dan berpenduduk muslim, kapan kau akan mendengar apa yang terjadi di Mesir?
Erdogan: Kami (Turki) takkan tinggal diam dalam menghadapi ketidakadilan. Bahkan jika semua orang senyap, kita akan tetap lantang.
Erdogan: Kami akan membuat penduduk dunia mengetahui pembantaian di Mesir. Anda pikir Anda benar dengan membunuh jutaan orang Mesir?
Erdogan: Kami tahu persis siapa yang berada di balik kudeta Mesir. Mereka harus mengkoreksi perilaku mereka.
Erdogan: Praktik ini bahkan lebih parah dibandingkan kezaliman era Mubarak, semua ini harus segera berakhir.
Erdogan mengatakan ekonomi Turki juga dapat serangan besar-besaran baru-baru ini, tetapi masih tetap kuat. Ada peran kotor media dan lobi.
Erdogan: Dimana Uni Eropa? Apa yang terjadi dengan nilai-nilai mereka? Dimana mereka yang mengajarkan demokrasi ke kanan hingga kiri?
Erdogan: Dimana mereka yang berteriak-teriak saat polisi Turki menggunakan air dan merica (saat menghadapi demo anti Erdogan -ed)? Mengapa mereka diam saat pembantaian di Mesir?
Erdogan: Hei dunia Islam (negara2 Arab dan berpenduduk mayoritas muslim), saudara Mesir Anda sedang dibunuh. Apakah kau mengetahui ini?
Erdogan: Hey dunia Arab & muslim, kapan kau peduli pertumpahan darah saudara-saudaramu di Mesir? Anda juga tidak terdengar dalam soal Syria.
Erdogan: Penzalim (di Mesir) adalah banci pengecut. Mereka takut jeritan anak yatim dan janda.
Erdogan: Mereka (tentara Mesir) tak bisa tampil terhormat melawan musuh-musuh mereka (Israel), belagak "jantan" di hadapan rakyatnya sendiri.
Erdogan: Hei BBC, CNN, yang menyiarkan demo di jalan-jalan Turki berjam-jam. Terhadap kudeta Mesir dan pembantaiannya, dimana Anda?
Erdogan: (Media Internasional) Kenapa Anda tidak menyiarkan pembantaian di Mesir? Karena bukan kepentingan Anda?
Erdogan: Mereka boleh diam terhadap dengan pembantaian Mesir dan segala kebiadaban di sana. Kami tidak akan diam.
Erdogan kepada tentara Mesir: Sampai kapan kalian akan membunuh? Anda harus tahu bahwa kebenaran (Al-Haq) akan menang, cepat atau lambat.
Erdogan: Mereka yang terus-menerus menuding saya diktator, sanggupkah Anda menyebut pemimpin diktator di Mesir sebagai diktator?
Erdogan: Kedutaan (Turki) di Somalia diserang hari ini. Dibuat seolah-olah mereka yang melakukan (plot) serangan ini adalah Muslim.
Erdogan: Kenapa mereka menyerang kedutaan kami (Turki)? Karena kami memberikan bantuan pada saudara-saudara kami Somalia.
*disampaikan oleh Arya Sandhiyudha AS, mahasiswa Ph.D di Fatih Univiversity Turki
(@AryaSandhiyudha on twitter)
Krisis Mesir: Aparat Membabi Buta, 120 Tewas & Ribuan Terluka Tembak
KAIRO--Serangan membabi buta aparat keamanan baik tentara maupun polisi terus dilancarkan ke Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo tempat aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Moursi.
Hingga kini sudah 120 orang tewas dan lebih 1.000 orang terluka, kata Satuan Medis Lapangan di Bundaran Rabiah kepada ANTARA, Sabtu (27/7/2013).
Belum ada laporan resmi dari Kementerian kesehatan tetapi menurut dokter di lapangan, korban meninggal akan terus bertambah karena banyak korban luka akibat tembakan peluru tajam.
Serangan diawali dengan penembakan gas air mata pada Sabtu menjelang fajar waktu setempat saat massa sedang menjalankan shalat subuh.
Tembakan gas air mata itu dibalas dengan pelemparan batu oleh massa anak muda berani mati pendukung Moursi yang menyebut dirinya 'Pemuda Siap Mati Syahid'.
Pola serangan menjelang fajar tersebut mirip dengan serangan serupa terhadap pendukung Moursi di kompleks Garda Republik di Kairo 3 pekan lalu di saat massa sedang shalat subuh yang menewaskan 61 orang, kata seorang wartawan Mesir.
Serangan dimulai di Jembatan 6 Oktober di Jalan Nasser, sekitar 1 kilometer dari titik Bundaran Rabiah.
Bentrokan yang tidak seimbang itu berkecamuk di depan Makam Mendiang Presiden Anwar Saddat di dekat Jembatan 6 Oktober.
Jembatan 6 Oktober adalah jembatan terpanjang di Ibu Kota Mesir melintas dari Kairo timur di Madinat Nasr hingga Dokki di Kairo barat melewati Bundaran Tahrir di pusat kota Kairo.
Ribuan pendukung Moursi sejak Jumat memenuhi Bundaran Rabiah memanjang ke Jalan Nasser hingga Jembatan 6 Oktober.
Banyak wanita dan anak dari Ikhwanul Muslimin juga ikut demi di Bundaran Rabiah tersebut.
Selain di Kairo, bentrokan hebat juga dilaporkan terjadi di Iskandariyah, kota terbesar kedua setelah Kairo.
Media massa setempat melaporkan, sekitar 200 pendukung Moursi masih terperangkat di Masjid Agung Qaid Ibrahim di pusat kota Iskandariyah akibat dikepung aparat kemanan sejak Jumat malam.
Saat berita ini dikirim, tembakan gas air terus dilancarkan, namun serangan itu belum bisa menembus titik Bundaran Rabiah karena para pemuda bergiliran melawan pasukan tentara dan polisi.
Peristiwa tragedi menjelang fajar ini tidak satu pun televisi Mesir menyiarkannya, dan hanya tampak berulang kali tayang ulang aksi demo pendukung tentara pada Jumat. (ra)
*www.bisnis.com/krisis-mesir-aparat-membabi-buta-120-tewas-ribuan-terluka-tembak
Bicara Kondisi Mesir, Caleg PDIP Zuhairi Misrawi Hebohkan Twitter
“Kaum Islamis di negeri ini patut bersyukur, krn kita tidak akan membunuh mereka. Di Mesir, mereka dibunuh dan dinistakan,” tulis Zuhairi Misrawi di akun twitternya.
Kader muda NU yang berpikiran liberal, Zuhairi Misrawi, memberikan pernyataan yang menyesatkan. Dalam tweet yang diunggahnya, Sabtu 27 Juli 2013 tentang kondisi terkini politik Mesir, ia menyatkan bahwa puluhan militer dan rakyat Mesir ditembak dan dibom oleh Ikhwanul Muslimin dalam 2 pekan ini.
“Puluhan militer dan rakyat Mesir ditembak dan dibom ileh Ikhwanul Muslimin dalam 2 minggu ini. Mesir menuju perang saudara,” tulisnya (di akun twitternya @zuhairimisrawi -ed).
Ia menyatakan bahwa apa yang ia tulis itu adalah kenyataan yang terjadi di Mesir, merujuk pada sejumlah media yang mendukung kudeta Mesir dan berhaluan nasionalis sekuler.
Menurutnya, berita yang dimuat kantor berita Indonesia ANTARA, adalah pemberitaan yang salah.
“Media di dalam negeri juga mesti paham, bahwa IM pegang senjata dan bom bunuh diri.”
Menurut caleg dari PDI Perjuangan ini (caleg DPR RI Dapil Jawa Timur XI no urut 2 -ed), Ikhwanul Muslimin menantang militer dan militer punya mandat melawan kekerasan. Jika kedua pihak tidak bisa menahan diri, akan terjadi tragedi kemanusiaan.
Ketika sejumlah pengguna Twitter mengkritik pernyataannya, aktivis liberal yang diduga pernah menyatakan ketidakwajiban melaksanakan shalat tersebut malah menyebut pengkritiknya dengan sebutan hewan berkaki empat.
Zuhairi juga menyatakan bahwa Islamis di Indonesia beruntung karena ia dan kawan-kawannya tidak membunuhi mereka seperti halnya Islamis Mesir.
“Kaum Islamis di negeri ini patut bersyukur, krn kita tidak akan membunuh mereka. Di Mesir, mereka dibunuh dan dinistakan,” tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi Mesir telah meminta pendukung kudeta untuk menggelar unjuk rasa pada hari Jumat demi menentang pengunjuk rasa Pro-Mursi. Akibatnya, penyerbuan polisi atas pengunjukrasa anti kudeta mengakibatkan 200 orang meninggal dan 4500 lainnya luka-luka.
*sumber: http://news.fimadani.com/read/2013/07/28/zuhairi-misrawi-sebarkan-informasi-menyesatkan/
foto: google dan twitter
Pernyataan Al Qardhawi terkait "Tragedi Pembantaian"
(1) Pernyataan #Alqardhawi seputar pembantaian sipil tak berdosa di Nasr City subuh Sabtu tadi (27/7/2013). Disiarkan Al Jazeera.
(2) #Alqardhawi mengkritik Sisi yg hanya menganggap demo puluhan/ratusan ribu di Tahrir dan Ittihadiyah dan melupakan puluhan juta di jalan-jalan.
(3) Puluhan juta rakyat yg demo tolak kudeta tidak dianggap rakyat Mesir oleh Sisi, shg dia menumpahkan darah rakyatnya.
(4) Menumpahkan darah abriya' (sipil takberdosa) adalah kriminal berat dalam agama. Ia (pelakunya) harus bertanggungjawab. #Alqardhawi
(5) Apapun alasan dan klaim dukungan rakyat, tidak membenarkan melakukan pembunahan org yg sdg shalat tarawih, qiyam. Mrk dibunuh zhalim.
(6) Korban syuhada itu bukan hanya dari kelompok Ikhwan, tapi semua elemen rakyat turun jalan menuntut konstitusi dan legitimasi dikembalikan.
(7) Boleh jadi pembunuhan jg trjadi di jalan2 dan di lapangan2, mrk pendemo damai. Apakah kalian tega mmbunuh org yg sdg Shalat? #Alqardhawi
(8) Kalian, yg mendukung pembunuhan ini, termasuk polisi dan militer ingatlah, TIDAK BOLEH membunuh muslim! Kalian tdk boleh mengulangi ini.
(9) Kalian, polisi dan militer, tdk boleh mentaati pemimpin kalian yg menyuruh maksiat dan zhalim. "Tdk ada keta'atan terhadap makhluk dlm bermaksiat".
(10) Anda, bertaubatlah pd Allah. Begitu jg Ulama Azhar, putra-putra Azhar untuk menolak pembunuhan. Ini tdk boleh terjadi. #Alqardhawi
(11) Sebab, membunuh satu org berarti membunuh umat manusia semua. Saya serukan semua keluarga besar Azhar utk menyelamatkan kemanusiaan.
(12) Kpd Media Massa, di pundak kalian tugas mulia, jangan sampai melacurkan diri dg memfitnah dan memutarbalikkan fakta. Beritakan yg benar!
(13) Utk muslim di seluruh dunia; di INDONESIA dan Malaysia, (beliau sebut byk negara...) agar menghentikan pembunuhan ini. #Alqardhawi
(14) Umat muslim di seluruh dunia mempunyai tanggungjawab untuk menolong saudaranya di Mesir. #Alqardhawi
(15) Teruntuk umat manusia scr umum, kalian punya kewajiban kemanusiaan u menghentikan pertumpahan darah ini. Apapun bahasa dan agama kalian.
(16) Tapi, ingat "Para Syuhada itu, mrk TIDAK MATI, mereka HIDUP di sisi Rabb mereka". #Alqardhawi
(17) Saya seru rakyat Mesir semua, agar takut pada Allah. Semua rakyat Mesir yg meminum air NIL mereka manusia merdeka. #Alqardhawi
(18) Kalian, tuntut konstitusi dan legitimasi dg cara damai. Semuanya: laki, perempuan, bahkan Nashrani Koptik yg merdeka, mrk brsm sdr muslim.
(19) Amr Musa, Elbaradi, Shabbahi dll sadarlah, kalian tdk boleh memaksakan kehendak kalian. Kalian telah ikut pemilu dan kotak suara pilih Mursi.
(20) Saya serukan pimimpin dunia Arab, anda Raja Abdullah, wahai Khadim Haramain, juga pemimpin Emirat, kembalilah ke jalan Allah. #Alqardhawi
(21) Kenapa kalian danai kudeta dan karena itu kalian turut serta membunuh sipil takberdosa! kalian, bertaubatlah! #Alqardhawi
(22) Wahai saudaraku di Rabi'ah Adawiyah, lanjutkan perjuangan kalian dg damai. "Kalian akan menang, meski kuffar benci". #Alqardhawi
(23) Sekian.
Menlu Inggris Kutuk Kekerasan Terhadap Pengunjuk Rasa di Mesir
LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengutuk penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dalam bentrokan mematikan di Kairo. Ia juga menuduh pasukan keamanan Mesir menggunakan peluru tajam. Hague pun meminta pemerintah Mesir membebaskan atau menuntut semua pemimpin politik yang ditahan sejak tentara menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli.
"Saya sangat prihatin dengan peristiwa baru-baru ini di Mesir dan mengutuk penggunaan kekerasan terhadap demonstran yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Hague dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.
"Saya menyeru pemerintah Mesir untuk menghormati hak berunjuk rasa secara damai. Untuk menghentikan penggunaan kekerasan terhadap demonstran dan meminta pihak yang bertanggung jawab ditahan," kata Hague.
Kepala polisi Mesir membantah kalau pasukan keamanan telah menggunakan peluru tajam terhadap demonstran. Hague menyerukan agar semua pihak untuk menahan diri dari melakukan aksi kekerasan. Ia pun menilai, saat ini adalah waktu untuk dialog, bukan konfrontasi.
"Saya juga menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk melepaskan pemimpin politik yang ditahan setelah peristiwa 3 Juli atau menuntut mereka sesuai dengan hukum. Tuntutan tersebut harus bebas dari kecurigaan bahwa itu bermotif politik," kata Hague. (Republika online)
No comments:
Post a Comment