Dilansir dari Metro, Minggu (28/7/2013), keduanya telah menghabiskan ribuan euro dengan memesannya lewat internet untuk potongan-potongan membangun simulator.
Atas "ulah" keduanya, Institute of Aircraft Maintenance di Bandara Bordeaux-Merignac meminta mereka untuk memberikan kuliah tentang prestasinya karena simulator tersebut nyaris terlihat nyata.
Aigon mendidik dirinya sendiri dalam semua prosedur pembuatan simulator tersebut, mulai dari take off dan landing. Bahkan, dia mengaku bisa menerbangkan 'pesawat' layaknya pilot dalam kehidupan nyata.
Selain itu, dia juga mengajak beberapa produsen pesawat utama yang ingin menggunakan ciptaannya untuk mensimulasikan berbagai skenario.
Namun demikian, tidak jelas dilaporkan apakah anak Aigon, yang tidur di bunkbed berdesakan di sudut demi membuat ruang yang cukup untuk simulator, berpikir tentang mainan favorit ayahnya. (ade)
No comments:
Post a Comment