Masih ingat lagu Flying Without Wings yang dipopulerkan grup Westlife? Mungkin lagu inilah yang menginspirasi seorang ayah untuk tetap terbang meski tanpa sayap. Ia membuat miniatur kokpit pesawat di kamar anaknya.
“Laurent Aigon, seorang pria asal Prancis, menghabiskan waktu selama hampir lima tahun untuk membangun kokpit pesawat jenis Boeing 737 di kamar anaknya,” tulis Daily Mail, Selasa, 30 Juli 2013. Tidak hanya waktu, Aigon juga menghabiskan banyak biaya. Diperkirakan ia telah menghabiskan uang puluhan juta rupiah.
Aigon hanyalah seorang pelayan toko yang tidak berhasil meraih cita-citanya untuk menjadi seorang pilot. Ia begitu menyukai pesawat. Namun, ia ingin mengapresiasikannya dengan bentuk yang lain. Biasanya, orang hanya akan membuat miniatur pesawat, tapi Aigon berani mengubah kamar anaknya laksana kokpit pesawat.
Ia memilih membuat kokpit Boeing 737 karena jenis pesawat ini dianggap sebagai seri pesawat terbaik dalam sejarah penerbangan. Seri 737 telah diproduksi oleh Boeing sejak tahun 1967. Setiap harinya, diperkirakan ada 1.250 pesawat Boeing 737 yang menghiasi langit bumi.
Ketelatenan Aigon dalam membuat kokpit tidak hanya memuaskan hatinya dan menyenangkan anaknya. Atas kualitas dari karyanya ini, ia diundang untuk kuliah di Institute of Aircraft Maintenance at Bordeaux-Merignac. Kokpit buatannya akan dijadikan simulator untuk melatih para mahasiswa.
Lelaki Laurent Aigon dari Perancis berusia 40 tahun, sanggup menghabiskan duit beribu-ribu Euro demi membeli bahagian Boeing 737 dari seluruh dunia. Untuk membina tempat pemainan game di biliknya. Dia mengambil masa selama 5 tahun untuk membinanya….
No comments:
Post a Comment