Showing posts with label Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Bahasa. Show all posts

Wednesday, July 10, 2013

Cerita Orang Jepang Soal Janji 'Insya Allah' dan Islam di Indonesia


Profesor Hisanori Kato punya banyak cerita soal masalah sosial di Indonesia. Di antaranya soal urusan ketepatan waktu dan konflik antar ormas Islam di Tanah Air.

Dalam bukunya yang berjudul 'Kangen Indonesia', Kato menceritakan pengalaman selama belasan tahun tinggal di Indonesia. Pria yang kini bekerja sebagai dosen di Jepang itu merindukan Indonesia, dengan semua permasalahannya.

Di beberapa bab bukunya, Kato mengaku dekat dengan sejumlah tokoh ormas Islam di Tanah Air. Mulai dari almarhum Gus Dur, pimpinan JAT Abu Bakar Baasyir, tokoh JIL Ulil Abshar, hingga petinggi FPI Habib Riziek Shihab. Kedekatan Kato terjadi sewaktu menulis penelitian tentang ormas Islam di Indonesia. Saat itu, dia sedang menyelesaikan studi sosiologi agama di Sydney, Australia.





Nah, selama proses penulisan itu, dia sering mendengar orang Indonesia mengatakan 'Insya Allah' saat berjanji. Pada kenyataannya, banyak orang Indonesia menggunakan frase tersebut untuk berjanji yang tidak pasti. Bahkan mereka menggunakannya untuk alasan ketidaktepatan waktu atau janji.

"Sebagai orang Jepang, kalau saya berkata 'Janji ya?, saya ingin lawan bicara mengatakan 'ya, saya mengerti'. Tetapi banyak orang Indonesia menjawab 'Insya Allah'," tulis Kato dalam bukunya.

"Suatu hari saya berjanji dengan seseorang sampai waktunya janjiannya lewat orang itu tidak muncul juga. Dia berkata 'karena hujan saya tidak pergi'," sambungnya.

Kato sempat menilai 'Insya Allah' sebagai kata sakti untuk tak menepati janji. Namun setelah dia bertanya pada Gus Dur dan sejumlah tokoh-tokoh Islam, konsep Insya Allah bukan demikian.

"Yang terakhir Allah yang menentukan, tetapi sampai batas itu manusia harus berusaha dengan seluruh kemampuan yang dimilikinya," demikian pesan Gus Dur pada Kato.

Ucapan Gus Dur pun terbukti. Kato sempat menemukan orang Islam yang benar-benar menepati ucapan dan janjinya di kemudian hari.

Nah, selain masalah janji Insya Allah, Kato juga menyoroti pertentangan antar ormas Islam yang tak kunjung kelar, terutama kalangan fundamental melawan liberal.

Bagi Kato, para tokoh-tokoh yang ditemuinya sangat terbuka dan mau berkomunikasi. Bila itu dilakukan, penyuka masakan padang ini yakin bisa terjadi sebuah keharmonisan.

"Karena keduanya, baik kelompok Islam liberal maupun Islam fundamental sudah meluangkan waktu untuk saya yang nonmuslin, saya pun percaya bahwa bukan tidak mungkin di antara sesama muslim bisa bermusyawarah dan berembuk," tuturnya.

Tak lupa, Kato juga kangen dengan suasana Ramadan di Indonesia. Dia punya banyak cerita soal pengalaman puasa dan kehangatan orang-orang yang menjalaninya.

"Suatu ketika di bulan Ramadan saya naik angkot. Satu orang ibu di antara mereka dengan tenang mengeluarkan kantong plastik berisi air mineral dari dalam tasnya dan memberikan pada penumpang di sampingnya. Saya pikir orang itu temannya, ternyata kedua orang itu tidak saling mengenal," ceritanya.

"Ramadan yang mengingatkan saya akan hal itu adalah ajaran Islam yang penting yang mempunya kekuatan besar," sambungnya.


sumber | edan77.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2012/12/16/093409/2119652/10/cerita-orang-jepang-soal-janji-insya-allah-dan-islam-di-indonesia?9911012

Tuesday, July 9, 2013

Simak Percakapan Remaja Berikut Ini Menjelang Putus Cinta.. Wkwk


`` Ini kalo " CEWE " yg mutusin (Melalui Telefon)

Cewe: Halo
Cowo: halo..ini kamu ya sayang??
Cewe: ya iyalah ini aku Bego!


Cowo: ada apa Sayang??
Cewe: Aku mau kita putus..aku udah mls sma km
Cowo: loh..ko gitu..
Cewe: aku mau mikirin masa depan ( Padahal udah ada Pemain Cadangan )
Cowo: loh..ko Gitu.. kamu ngmongnya??
Cewe: Pokonya mulai malam ini kita Putus..

tut..tut..tut.. telp diputuskan akhir yg Mengenaskan...
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLjWRrvelHm6X4q0uqfhku2-5j12Alzev-QFM8IVOMI_i0MxJYV9CAGYgNnGdxC5EGUY-C715gcbGYdPuHNqf4Gh4v5tZoDeFQRzKYkax0e57eM8h9JNXqTijVw2yDvYk2nmpjHg8j0WA/s320/cewek+alay.jpg


`` Dan ini klo " COWO " yang Mutusin ( Melalui Telepon )

Cowo: Halo..Sayang ini aku..
Cewe: iya lah Aku tau ini kamu Bego!
Cowo: Sayang..aku mau Ngmong sesuatu.
Cewe: Ngmong ap?! Buruan 5 menit!
Cowo: ehmmm...ehmm..Aku mau kita pu..pu..
Cewe: Apaan???? Putus..????
Cowo: iya Sayang..aku mau kita Putus..
Cewe: lah?? emang Kenapa?!
Cowo: ehm.. Abis kamu Marah-marah terus.. Aku Cape..
Cewe: Owh... emang Kamu kira aku Marah-marah gara-gara siapa????
Cowo: Aku...
Cewe: Terus yang salah Siapa ??
Cowo: Aku..
Cewe: jadi Putus ga??
Cowo: Engga..
Cewe: Bagus.. kamu Berubah ya!!!
Cowo: iya..
Cewe: Ya udah Sekarang aku ke mall!!! awas telat!!
Cowo: iya Sayang..tunggu ya..

'' Ga jadi Putus...sungguh Mengenaskan!!! ya PEMIRSA wkwk...


sumber | edan77.blogspot.com | http://seputarmembaca.blogspot.com/2012/12/bedanya-cewe-dan-cowo-kalo-mutusin.html

Sunday, July 7, 2013

Ini Dia Suku Asli Indonesia Yang Menggunakan Tulisan Korea


Bahasa Indonesia sebagai sarana tulis menulis. Suku di pedalaman Buton, Sulawesi Selatan, Cia-cia misalnya.





Suku Cia-cia yang berada di Kepulauan Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara ini memang telah lama menggunakan tulisan Korea atau Hangeul ketika mereka menulis dan membaca. Suku Cia-cia sebenarnya bisa berbahasa dalam Bahasa Indonesia. Namun awalnya mereka buta huruf sehingga tidak bisa menulis.

Huruf Hangeul yang memiliki 24 karakter diperkenalkan oleh King Sejong pada tahun 1443 untuk menggantikan karakter huruf China di Korea. Fakta ini menjadi berita besar baik bagi orang Korea sendiri, maupun oleh warga Asia, maupun dunia. Orang Korea amat bangga dengan kebudayaannya.

Menurut seorang teman yang pernah ke Korea, di sana jarang orang pakai mobil-mobil impor. "Kebanyakan orang Korea pakai mobil Hyundai sebab diproduksi Korea sendiri," katanya.

Kebanggaan akan budaya ini menjadi api yang membakar nasionalisme dan menebalkan identitas bangsanya.

Bisa dibayangkan betapa hebohnya orang Korea ketika mengetahui bahwa ada satu etnis kecil di Indonesia, di tengah Pulau Buton, yang belajar alfabet Korea untuk menuliskan bahasanya sendiri. Ini adalah berita besar buat mereka.

Perlu dicatat, hanya alfabet saja yang digunakan bukan bahasanya. Bahasa tetap menggunakan Bahasa Indonesia.

Aktifitas nelayan di salah satu desa / pemukiman suku Cia-Cia di pesisir Pulau Batuata

 

Berita lain yang bersangkutan :
1. Sebuah suku minoritas di Indonesia memilih Hangeul sebagai sistem huruf resmi (KBS World – 6 Agustus 2009)
Sebuah suku minoritas di Indonesia memilih “Hangeul” sebagai sistem huruf untuk menuliskan bahasa asli mereka secara resmi. Hal itu merupakan yang pertama kali, dimana abjad bahasa Korea digunakan oleh masyarakat di luar negeri. Lembaga riset Hunminjeongeum Korea hari Kamis mengatakan bahwa sebuah suku di kota Bau-Bau di pulau Buton, Sulawesi Selatan, belakangan ini menerapkan huruf bahasa Korea, Hangeul untuk menulis bahasa asli mereka yang disebut ‘bahasa Cia-Cia’. Kota itu mulai mengajarkan sistem tulisan bahasa Korea kepada sekolah dasar bulan lalu dengan menggunakan buku pelajaran dengan tulisan bahasa Korea selama sekitar 4 jam per minggu. Bahasa asli suku minoritas dengan jumlah populasi 60 ribu itu hampir terancam punah karena tidak memiliki huruf sendiri untuk menyampaikan bahasa mereka dengan tepat. Profesor Universitas Nasional Seoul Lee Ho-young, yang membantu menciptakan buku pelajaran bahasa Korea untuk suku minoritas di Indonesia itu, mengatakan dia berharap Hangeul akan dapat menyumbang besar bagi suku suku yang tidak punya huruf sendiri untuk melestarikan identitas dan budaya mereka.
2. Bahasa Cia-CIa dalam Abjad Korea (Radar Buton – tgl 28 Juli 2009)
Setelah Bahasa Wolio disusun dalam abjat Korea, kali ini giliran Bahasa Cia-Cia. Peresmiannya dilaksanakan bertepatan dengan ritual Mataa di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorawolio, belum lama ini. Launching alphabet Bahasa Cia-Cia ke Bahasa Korea, diwakili Prof Le Ho Yung.
“Orang Korea (Le Ho Yung, red), tertarik dengan aneka bahasa di Buton, salah satunya Bahasa Cia-Cia, yang saat ini belum mempunyai aksara,” kata Sekot Baubau, Suhufan, kemarin. Kata dia, guru besar dari Korea itu menyatakan pulau sekecil Buton dan Baubau, ternyata tersimpan banyak bahasa. Alhasil, kristalisasi kerja sama tersebut kembali dipertegas dalam acara malam ramah tamah Festival Perairan Pulau Makasar (FPPM) ke-2. Le Ho Yung turut hadir.
Untuk menyukseskan komitmen tersebut, pihak Pemkot berencana membangun sebuah lembaga bahasa. Diantaranya, menjadikan Bahasa Cia-Cia sebagai satu pelajaran muatan lokal, ditingkat SD, SMP, dan SMA, misalnya di Sorawolio.
3. Suku Cia-Cia di Buton Adopsi Abjad Korea (Jawa Pos – tgl 7 Agustus 2009)
Kali pertama, abjad Korea yang dikenal sebagai alfabet Hangeul segera diadopsi suku bangsa asing. Kemarin (6/8) Korea Times melaporkan bahwa suku Cia-Cia yang tinggal di Kota Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia, menggunakan abjad tersebut sebagai bahasa tulis mereka.
“Mereka akan menggunakan Hangeul untuk merekam bahasa lisan suku,” ujar Profesor Lee Ho-Young dari Seoul National University seperti dilansir Agence France Presse. Menurut dia, suku minoritas yang hanya berjumlah 60.000 orang itu mengajarkan bahasa tulis dengan abjad Hangeul sejak 21 Juli lalu. Sebagai langkah awal, bahasa formal tersebut diajarkan di sekolah-sekolah.
Untuk mempermudah pembelajaran, suku Cia-Cia memakai buku panduan yang disusun Hunminjeongeum Research Institute, komunitas bahasa di Seoul. “Kini, suku Cia-Cia mampu menerjemahkan bahasa asli mereka dalam tulisan,” imbuh Lee yang ikut menyusun buku panduan tersebut. Dia menyebut pembelajaran bahasa tulis suku Cia-Cia itu sebagai kasus bersejarah bagi Korea.
Hingga kemarin, tercatat sudah 140 SMA yang terlibat dalam proyek pengenalan bahasa tulis Cia-Cia itu. Dalam buku panduan yang disusun Lee dan timnya, tertulis sejarah dan budaya suku yang sebelumnya tidak pernah punya bahasa tulis tersebut.
4. Analisis Kategori Kata Bahasa Cia Liwungau (oleh La Yani Konisi & Ahid Hidayat)
Dalam laporan penelitian ini tidak lagi digunakan istilah Bahasa Cia-Cia, namun Bahasa Cia Liwungau (BCL), karena yang hanya mempunyai arti adalah ‘cia’ (tidak), sedangkan ‘cia-cia’ tak bermakna. Sedangkan ‘liwungau’ berarti tempat yang pernah hangus-terbakar. Oya, BCL ini merupakan salah satu bahasa Cia yang tersebar di 6 kecamatan di daerah kabupaten Buton (yaitu meliputi kecamatan Pasarwajo, Sampolawa, Batauga, Sorawolio, Lasalimu, dan Binongko).
Keunggulan Hangeul telah diakui masyarakat internasional. Pada tahun 1997, UNESCO menetapkan Hangeul sebagai harta warisan catatan internasional. Universitas Oxford Inggris sempat menempatkan Hangeul sebagai sistem penulisan paling unggul di dunia. Huruf bahasa Korea, Hangeul, bisa dimasukkan ke komputer 7 kali lebih cepat daripada huruf bahasa Cina atau Jepang, dan juga diakui dalam segi keindahan disain (sumber:Globalisasi sistem abjad Korea, Hangeul’).


Kemudian dari Arirang, ada wawancara dengan petinggi lembaga riset Hunminjeongeum Korea:
1) Interview with Kim Ju-won, President The Hunminjeongeum Society
“The most important consideration in giving Korean phonetics to other minority groups without an official writing system is that their language must be gradually disappearing and there must be need for preservation.”
The city started teaching Korean letters last month to elementary and high school students four to eight hours a week with a textbook written in Hangeul.
The textbook is composed of three parts writing, speaking and reading and contains not only stories of the tribe’s culture and language, but also includes a Korean folk tale. The tribe has sent a local high school teacher to join the project of making the textbooks with Korean researchers and he is confident that students will be able to understand Korean consonants and vowels after three classes.
The city of Bau Bau also plans to build a “Korea Center” in the region and train teachers who can teach Hangeul and Korean in order to spread Korean phonetics to other parts of the country.
2) Interview with Lee Ki-nam, Chairman The Hunminjeongeum Society
“Although we started this project for the Cia-Cia tribe in Indonesia we plan to extend this project to other minority groups in Southeast Asia that do not have a set of letters for their own language.”

sumber | edan77.blogspot.com | www.blogger.com/blogger.g?blogID=2610789806918825755#editor/target=post;postID=562238613874673042

Sunday, June 16, 2013

Seniman Belanda Ingin Batasi Kata 'Allah'



Seorang seniman asal Belanda hendak mempatenkan penggunaan kata ‘Allah’ dan mendaftarkannya ke kantor properti intelektual.


Permintaan seniman bernama Teun Castelein itu ditolak oleh Benelux Office for Intellectual Property (BOIP), sebagaimana tercantum di situs resminya.

Castelein mengajukan permintaan untuk mendaftarkan kata ‘Allah’ dalam bentuk sebuah logo hitam-putih pada 29 Desember 2012 lalu.

Alasannya, ia hendak membatasi penggunaannya di pasar bebas. “Yesus dan Tuhan saja sudah jadi trademarkyang terdaftar,” dalihnya.

Pria ini menyatakan, BIOP tidak memperlakukan semua agama dengan adil dan sama sederajat.


sumber | edan77.blogspot.com | http://web.inilah.com/read/detail/1944912/seniman-belanda-ingin-batasi-kata-allah

Friday, June 14, 2013

Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno


Jokowi kembali membuat gebrakan baru untuk Jakarta. Kali ini Jokowi berniat akan memberi nama jalan baru di Jakarta dengan nama proklamator, Ir. Soekarno. Mantan wali kota Solo ini mengaku telah merencanakan penamaan ini sejak lima hari lalu.

Bukan tanpa alasan Jokowi memberi nama 'Ir.Soekarno' pada jalan yang akan dibangunnya ini. Sosok Soekarno dinilai punya tempat di hati rakyat Indonesia.

"Bung Karno, masa saya harus bilang, semua warga tahu, karena Bung Karno proklamator," jelasnya Jokowi.


Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno

Ironinya, tak ada nama jalan Ir. Soekarno di Indonesia. Soekarno selalu dipasangkan dengan Mohammad Hatta sebagai dwitunggal. Karena itu namanya selalu Jalan Soekarno-Hatta. Bandara Internasional Cengkareng pun diberi nama Soekarno-Hatta.

Tercatat ada beberapa negara yang mengabadikan nama Soekarno sebagai nama jalan. Negara-negara ini menganggap Soekarno punya andil besar bagi bangsa mereka. Berikut adalah negara tersebut.


1. Mesir

Pribadi Soekarno begitu membekas di hati Presiden Mesir kala itu Gamal Abdul Naseer. Puncaknya ketika Konferensi Asia Afrika, keduanya semakin dekat. Berkat aktifnya Soekarno dalam lembaga perdamaian ini, nama Soekarno pun dibubuhkan untuk jalan di Mesir.Â

Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Uniknya, nama jalan ini menjadi Ahmed Soekarno. Tujuannya tak lain, untuk membuktikan bahwa Presiden pertama Indonesia ini beragama Islam.
 



Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno


 

2. Maroko

Berkat peran aktifnya di Konferensi Asia Afrika, lagi-lagi Soekarno mendapatkan penghargaan dari tanah Afrika. Selain Mesir, Maroko juga menjadi negara yang mengabadikan nama Soekarno menjadi jalan di Rabat, Maroko.
Bahkan jalan ini langsung diresmikan sendiri oleh Soekarno bersama dengan Raja Muhammad V pada 2 Mei 1960. Semula jalan ini bernama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno namun sekarang dikenal dengan Rue Sukarno.

 Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno


3. Pakistan

Hubungan Pakistan dan Indonesia amat dekat saat Orde Lama. Saat itu Soekarno berjasa pada Pakistan dengan mengirimkan TNI untuk membantu pengamanan Pakistan saat berperang melawan India.?
Sebaliknya, pada saat konfrontasi militer Indonesia-Belanda, dikomandoi Quaid Azzam Ali Jinnah, tentara Pakistan mampu menahan pesawat Belanda yang saat itu singgah di Pakistan.
Berkat peristiwa-peristiwa tersebut,Pakistan pun mengabadikan nama Soekarno di dua tempat penting di Pakistan yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore.

 Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno


4. Rusia

Umat muslim di Rusia memang patut berterima kasih pada Soekarno. Berkat pembicaraan Soekarno dengan Presiden Nikita Kruschev, gudang senjata di St Petersburgh kembali ke fungsi awalnya yakni masjid.

Hal ini tentukah bukan kebetulan, Soekarno yang kala itu mengunjungi St. Petersburgh melihat masjid biru di St. Petersburgh telah berubah fungsi menjadi gudang senjata. Prihatin, Soekarno pun lantas membicarakan masalah ini ditengah pembicaraan bilateral dengan Rusia.
Tak disangka kabar gembira pun menghampiri Soekarno, meski saat itu berstatus sebagai negara komunis nyatanya Rusia pun memperhatikan saran Soekarno dan mengembalikan fungsi tempat ini menjadi masjid.

Negara-negara yang dahului Indonesia beri nama jalan Soekarno



sumber | edan77.blogspot.com | http://www.merdeka.com/peristiwa/negara-negara-yang-dahului-indonesia-beri-nama-jalan-soekarno.html

Monday, June 3, 2013

Rupanya Pancasila Terinspirasi dari Pohon Sukun




Ternyata 5 butir Sila dalam Pancasila terilhami dari pohon Sukun di Ende, Flores. Bagaimana kisahnya? 
Dari tahun 1934-1938, Ir. Soekarno diasingkan oleh Belanda ke Ende, Floers. Saat di pengasingan tersebut, tokoh proklamator ini sering bermain bola bersama masyarakat setempat. Saat lelah ia bernaung di bawah pohon sukun berbatang lima. 
Saat inilah Soekarno merenung sambil memikirkan bagaimana menyatukan Nusantara dalam satu dasar negara. Saat mengamati batang pohon sukun, tiba-tiba ia mendapat inspirasi dan lahirlah Pancasila.
catatanzenmuttaqin.blogspot.com
“Di Pulau Flores yang sepi, di mana aku tidak memiliki kawan, aku telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon di halaman rumahku, merenungkan ilham yang diturunkan oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila,” cetus Bung Karno.
Lima mutiara itu adalah berharga itu adalah: Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan inilah yang kemudian menjadi Pancasila sekarang.
“Jika kuperas yang lima ini menjadi satu, maka dapatlah aku satu perkataan Indonesia tulen, yaitu perkataan gotong-royong,” kata Bung Karno.
Bung Karno mengatakan, apa yang dia kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi dan tradisi-tradisi nusantara sendiri. “Dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah,” ujarnya.
Guna mengenang keberadaan Soekarno di Ende dan pengingat lahirnya Pancasila, saat ini patung Bung Karno berdiri tegak untuk memberikan semangat nasionalisme kepada bangsa Indonesia.
Dan tahukah kamu, kata “Esa” yang artinya Satu merupakan bahasa masyarakat Ende yang kini melekat dalam sila 1 Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa“.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4FZ_gtRp3HwQQDCE3Ey5lHM3qXfGtGgV798RjrJAFdIQT2oZZEb82ojWQM6AJgAzDcs3WFy5sr-X7nZdwRjzAM-gYUfNWMqYpT5hhcpTV3SbnAxhPzy6N1uImLRaC_UZpxsPVyedJO9U/s1600/a_breadfruit_tree.jpg 
http://sergapntt.files.wordpress.com/2011/08/labuanbajo.jpg






sumber | edan77.blogspot.com |  http://www.apakabardunia.com/2013/01/rupanya-pancasila-terinspirasi-dari.html