Ponsel dengan prosesor multi-core secara teori akan membuat kinerja perangkat menjadi lebih cepat. Hal tersebut bisa terjadi karena 'tugas' yang diperintahkan oleh sistem akan disalurkan dan dikerjakan secara bersama-sama. Ibarat sebuah pekerjaan yang dilakukan secara gotong-royong, pekerjaan tersebut bisa selesai dengan cepat dan sekaligus menjadi lebih ringan.
Di perangkat mobile, prosesor dengan jumlah core (inti) lebih dari satu kini mulai menjamur. Ada yang dibenamkan dua inti, empat inti, hingga delapan inti. Di industri ini, prosesor system on chip (SoC) dengan arsitektur ARM lebih banyak dipilih para produsen ponsel dan tablet karena punya keunggulan lebih hemat daya dan lebih murah. Beberapa manufaktur semikonduktor yang memproduksi chip prosesor berbasis ARM tersebut adalah Qualcomm (Snapdragon), nVidia (Tegra), Marvell (Xcale), Texas Instrumen (OMAP), Samsung (Exynos), MediaTek, dan lainnya.
Dari sejumlah manufaktur semikonduktor diatas, MediaTek yang kini dirasakan mulai populer di Indonesia. MediaTek merupakan perusahaan semikonduktor asal Taiwan yang memang lebih banyak memproduksi chip untuk perangkat kelas menengah - bawah. Chip dari MediaTek mulai banyak dipakai produsen perangkat mobile untuk menarik konsumen di pasar mid dan entry level.
Salah satu prosesor SoC dari MediaTek yang kini populer di Tanah Air adalah seri MT6589. MediaTek MT6589 adalah SoC Cortex-A7 quad-core pertama di dunia yang dirilis bulan Desember 2012. Perangkat smartphone yang menggunakan chip tersebut sudah mulai ditemukan pada perangkat keluaran Q1 2013. Chip MT6589 memiliki clock 1GHz+ di tiap intinya, dan GPU PowerVR Series 5XT (SGX 544MP) yang mendukung layar 1080p. Chip ini sudah dibenamkan kemampuan konektifitas dual-SIM HSPA+ / TD-SCDMA hingga 42Mbps, mendukung kamera beresolusi 13MP, perekaman video 1080p 30fps, Miracast, WiFi 802.11n, Bluetooth 4.0, GPS, dan FM Radio.
Di perangkat mobile, prosesor dengan jumlah core (inti) lebih dari satu kini mulai menjamur. Ada yang dibenamkan dua inti, empat inti, hingga delapan inti. Di industri ini, prosesor system on chip (SoC) dengan arsitektur ARM lebih banyak dipilih para produsen ponsel dan tablet karena punya keunggulan lebih hemat daya dan lebih murah. Beberapa manufaktur semikonduktor yang memproduksi chip prosesor berbasis ARM tersebut adalah Qualcomm (Snapdragon), nVidia (Tegra), Marvell (Xcale), Texas Instrumen (OMAP), Samsung (Exynos), MediaTek, dan lainnya.
Dari sejumlah manufaktur semikonduktor diatas, MediaTek yang kini dirasakan mulai populer di Indonesia. MediaTek merupakan perusahaan semikonduktor asal Taiwan yang memang lebih banyak memproduksi chip untuk perangkat kelas menengah - bawah. Chip dari MediaTek mulai banyak dipakai produsen perangkat mobile untuk menarik konsumen di pasar mid dan entry level.
Salah satu prosesor SoC dari MediaTek yang kini populer di Tanah Air adalah seri MT6589. MediaTek MT6589 adalah SoC Cortex-A7 quad-core pertama di dunia yang dirilis bulan Desember 2012. Perangkat smartphone yang menggunakan chip tersebut sudah mulai ditemukan pada perangkat keluaran Q1 2013. Chip MT6589 memiliki clock 1GHz+ di tiap intinya, dan GPU PowerVR Series 5XT (SGX 544MP) yang mendukung layar 1080p. Chip ini sudah dibenamkan kemampuan konektifitas dual-SIM HSPA+ / TD-SCDMA hingga 42Mbps, mendukung kamera beresolusi 13MP, perekaman video 1080p 30fps, Miracast, WiFi 802.11n, Bluetooth 4.0, GPS, dan FM Radio.
Beberapa smartphone di Indonesia yang mengadopsi chip MediaTek MT6589 adalah sebagai berikut:
Polytron Wizard Quadra (W7450) 1,2GHz
Imo Miracle S89 1,2GHz
Acer Liquid E2 (V370)
Smartfren Andromax V (ZTE 986)
Lenovo P780, S820, S920
Smartphone-smartphone diatas menjalankan Android Jelly Bean dengan RAM 1GB dan dijual di kisaran harga Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta. Lantas, seperti apa kemampuan prosesor ini di kebutuhan sehari-hari? Apakah cukup memuaskan?
sumber | edan77.blogspot.com | http://www.teknoup.com/news/24864/mengenal-mediatek-mt6589-prosesor-quad-core-murah-yang-kian-populer-di-indonesia/
No comments:
Post a Comment