Orang-orang gemuk yang mengalami perlakuan 'weightism' atau diskriminasi berdasarkan berat badan hanya akan menghadapi beban ganda. Pertama karena tertekan secara mental, kedua karena menurut riset dirinya jadi 2,5 kali lebih sulit menurunkan berat badan.
"Diskriminasi itu menyakitkan dan merendahkan, dan memiliki dampak nyata bagi kesehatan," kata Angelina Sutin, salah seorang ilmuwan dari Florida State University yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Healthday, Jumat (26/7/2013).
HASIL RISET : Semakin di EJEK EJEK, Orang Gemuk malah Akan Semakin Susah Kurus
Menurut Sutin, dalam beberapa kasus memang orang gemuk merasa baik-baik saja saat diejek atau diperlakukan diskriminatif karena hal itu bisa memotivasinya untuk diet. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak yang lebih nyata justru berkebalikan.
Dalam penelitian ini, Sutin mengamati 6.000 orang yang mengalami kelebihan berat badan pada periode 2006 hingga 2010. Ia mendapati, orang-orang gemuk yang mengalami diskriminasi pada tahun 2006 punya risiko 2,5 kali lebih besar untuk tetap gemuk di tahun 2010.
Seorang pakar yang lain mengatakan jatuhnya rasa percaya diri bisa membuat orang gemuk semakin sulit menemukan perubahan dalam hidupnya. Berbagai upaya untuk menurunkan berat badan lebih banyak gagalnya saat menghadapi perlakuan berbeda dari lingkungannya.
"Bias obesitas atau weightism, oleh tenaga medis atau masyarakat pada umumnya dianggap hinaan yang menambah sakit hati," kata Dr David Katz dari Yale University Prevention Research Center.
HASIL RISET : Semakin di EJEK EJEK, Orang Gemuk malah Akan Semakin Susah Kurus
sumber | edan77.blogspot.com |
No comments:
Post a Comment