Pesawat hybrid ini kinerjanya mirip seperti mobil Chevrolet Volt dengan ditenagai motor listrik dan menggunakan mesin bensin sebagai cadangan.
Sejumlah pesawat pribadi menggunakan konsep ini, namun bedanya pesawat ini tidak berisik dan menggunakan sekitar 25% lebih sedikit bahan bakar.
Beberapa perusahaan besar membayangkan masa depan pesawat hanya mengandalkan sedikit propulsi listrik. Pada awalnya mungkin baru diterapkan ke pesawat kecil, namun pada akhirnya teknologi hybrid bisa membantu mengurangi kebisingan dan emisi dari pesawat.
"Dalam dekade ini, kita pasti akan melihat pesawat hybrid listrik memasuki pasar," kata Frank Anton, yang mengepalai proyek pesawat di Siemens.
Anton memprediksi bahwa pada akhirnya kita akan melihat pesawat hybrid dengan 100 penumpang yang hanya menggunakan setengah bahan bakar dibanding pesawat serupa saat ini, demikian yang dilansir TechnologyReview.
Boeing mengambil langkah lebih lanjut dengan konsep pesawat hybrid bertipe 737 yang dapat menampung lebih dari 150 penumpang, meskipun mungkin belum akan dihadirkan hingga 2030.
EADS, perusahaan induk dari Airbus, juga mengembangkan desain konseptual untuk pesawat penumpang yang akan terbang secara eksklusif dengan tenaga listrik, meskipun jenis pesawat ini akan terbatas.
"Beberapa tahun yang lalu, gagasan tentang pesawat seperti ini adalah lelucon," ujar Marty Bradley, dari Boeing Research & Technology. [mor]
No comments:
Post a Comment