Para peneliti menemukan banyak DNA organisme kecil dari danau yang terkubur lebih dari 3,7 kilometer di bawah permukaan es Antartika. Diperkirakan danau itu telah terputus dengan kehidupan luar selama 15 juta tahun.
Lebih dari 3.500 rangkaian DNA berbeda diidentifikasi dalam sampel terektraksi dari lapisan es. Sekitar 95 persen organisme kecil itu adalah jenis bakteri, sementara lima persen lainnya merupakan organisme yang memiliki keunggulan dari organisme lain—eukariota.
Dua dari rangkaian DNA itu disebutkan terkait dengan kelas berbeda dari salah satu organisme yang disebut archaea.
Rangkaian itu berhubungan erat dengan berbagai jenis jamur maupun arthropoda, springtail, kutu air, dan moluska. Beberapa bakteri biasanya ditemukan dalam usus ikan.
Danau Vostok merupakan danau yang terletak 1.300 kilometer dari Kutub Utara, diperkirakan terhubung dengan udara dan dikelingi ekosistem hutan sepanjang iklim hangat yang hadir lebih dari 35 juta tahun yang lalu.
"Pada saat itu, danau mungkin mengandung jaringan kompleks ekosistem," jelas para peneliti dalam studinya, yang dipublikasikan di jurnal Plus One.
Para peneliti berspekulasi, kira-kira 15 juta tahun lalu, kehidupan yang ada saat itu bisa saja terseret ke danau dari atmosfer sampai kemudian terkunci lapisan es.
Sekarang ini, danau yang terkubur itu mempunyai panjang 250 kilometer, dengan lebar 50 kilometer. Kedalamannya sendiri diperkirakan 344 meter.
"Kondisi saat ini berbeda. Danau tampaknya telah mempertahankan kelompok organisme yang mengagumkan," tulis para peneliti.
"Organisme ini kemungkinan secara perlahan-lahan disesuaikan dengan perubahan kondisi Danau Vostok selama 15-35 juta tahun terakhir," tambahnya.
Disebutkan pula, sejumlah urutan DNA yang terkait dengan organisme yang hidup di sekitar lubang hidrotermal lautan dalam, menunjukkan organisme itu ada pada dasar danau.
"Lubang hidrotermal dapat memberikan sumber energi dan nutrisi penting bagi organisme yang hidup di danau," kata peneliti.
No comments:
Post a Comment